Terapi Kesehatan Jiwa

"MENANGIS & TERTAWA"
 Sama Sehatnya


tertawa
 Tertawa, juga menangis, itu bagian dari spektrum emosi yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Hanya saja ada yang pelit, ada yang boros tertawa.Tetapi jangan pelit-pelit karena tertawa dan menangis bermanfaat bagi kesehatan.Siang hari itu terasa menyesakkan. Udara panas dan suasana mencekam menambah bebanbagi Robert, yang sedang tegangmenghadapi ujian skripsinya. Pemuda ini tampak panik menerima bombardirpertanyaan dari para penguji. Keheningan ruang ujian tiba-tiba pecah oleh ledakantawa para penguji.



          Rupanya, untuk mencairkan suasana seorang penguji usil mengajukan pertanyaan yang jauh melenceng dari materi ujian. Menyadari apa yang terjadi, Robert pun ikut tertawalepas. Habis itu ia kelihatan santai dan bisa menguasai diri serta lulus dengan predikat memuaskan.Meningkatkan kekebalan tubuhItu hanya salah satu bukti manfaat nyata dari tertawa. Dengan tertawa,Robert bisa berpikir secara jernih dengan menggunakan akal sehatnya.


menangis
Tertawa, juga menangis, menurut dr. W.M. Roan, seorang psikiater senior, itu pencerminan emosi manusia, yang merupakan bagian dari spektrum emosi yang meliputi kesedihan, kegembiraan, kekagetan, ketakutan, cinta kasih, kebencian, dankemarahan. Ekspresi diri tidak hanya berwujud gerakan, tetapi juga berupa berbagai reaksi emosional yang bermacam-macam itu.Tidak hanya manusia, hewan pun bisa menunjukkan perasaan gembira dan sedihdengan berbagai kegiatan dan gerakan. Anjing, misalnya, jika gembira, buntutnya ke atas dan bergoyang-goyang atau kegiatan otot-ototnya meningkat. Tetapi hewantidak bisa tertawa dan menangis. Meskipun anjing bisa berkaing-kaing, itu bukan menangis walau ekuivalen dengan menangis. Karena itu, banyak ahli tertarik untuk membahas ihwal tertawa dan menangis, termasuk dampaknya bagi kesehatan.Dampak tertawa ini bahkan pernah bikin geger dunia kedokteran.Norman Causins, seorang redaktur Saturday Review di AS, menderita penyakit anehdan langka. Penderita penyakit ini bakal tersiksa dan merasakan sakit yang luar biasa, meskipun hanya menggerakkan sedikit bagian tubuhnya. Menurut dokter,kesembuhan bagi Norman sangat kecil, 1 : 500. Berbagai obat sudah dicoba, tetapi kesehatannya tak kunjung membaik.Suatu ketika Norman terilhami sebuah kalimat yang dulu ditulis oleh seorang rajayang hidup sekitar 2.000 tahun lalu, “Hati yang puas, obat yang sangat ampuh.”Atas persetujuan dr. William Hitzig yang merawatnya, Norman menggantikan semuaobat yang diminumnya dengan banyak tertawa plus mengonsumsi vitamin C. Berbagai film komedi dia tonton, sehingga ia bisa tertawa terbahak-bahak. Pada harikedelapan setelah menjalani terapi tersebut ia sudah bisa menggerakkan jempolnya tanpa rasa sakit. Juga tertawa selama 10 menit bisa membuat dia tidur pulas selama2 jam. Akhirnya, penyakitnya berangsur sembuh, kemudian hilang sama sekali. Pengalamannya itu kemudian dibukukan dalam An Anatomy of Illness.Dr. Lee Berk, seorang imunolog dari Loma Linda University di California, AS, pernahbilang, tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh, yaitu efinefrin dan kortisol, yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit. Dalam riset laindr. Rosemary Cogan dari Texas Tech University menemukan bukti bahwa rasa nyeri atau sakit akan berkurang setelah tertawa. Tidak itu saja, kekebalan tubuh pun bisameningkat.Mengapa kita tertawaTertawa itu pada dasarnya sehat kalau dilakukan oleh orang-orang yangnormal. Tetapi kalau tawa itu dicetuskan oleh seseorang yang mengalami gangguan jiwa, dengan sendirinya tidak sehat, karena tawa itu untuk bereaksi terhadap halusinasi akan perasaan yang tidak-tidak.Misalnya, pada pasien jiwa remaja putri, pemikiran pertama yang timbul pasti soalseksual, sehingga hal ini kadang-kadang menggelitik dan membuat dia tertawa terpingkal-pingkal. Tetapi sendiri. Ini sesuatu yang nggak beres.
          Pada orang normal, tertawa itu sebetulnya suatu reaksi terhadap keadaan krisis,berupa suatu perubahan yang tidak terduga. Kondisi itu bisa tercetus dalam keadaan yang mengagetkan, menyenangkan, atau menyedihkan. Krisis itulah yang membuatorang bisa tertawa. Konkretnya, kalau Anda sedang serius mendengarkan sesuatu, tahu-tahu hasilnya tidak sesuai dengan apa yang Anda duga, Anda bisa tertawaterbahak-bahak. Kalau Anda merencanakan sesuatu yang baik, tapi suatu saat gagal, Anda bisa menangis.Aspek-aspek emosi, termasuk tertawa, “diatur” oleh pusat emosi di dalam strukturotak yang dinamakan sistem limbik (limbic system). Sistem yang juga berhubungan dengan aspek-aspek tingkah laku tertentu ini bentuknya seperti lingkaran sehingga oleh seorang ahli bernama Papez dinamai lingkaran bergema.Papez menemukan hal ini karena ketika intinya dirusak, orang yang bersangkutanmenunjukkan suatu emosi yang tidak tepat atau kacau. Artinya, secara tidak sengaja orang ini bisa mudah marah, tetapi gampang pula tertawa terbahak-bahak meskitidak ada yang lucu. Itu karena lingkaran yang juga merupakan pusat emosi manusia itu terputus. Kalau salah satu bagian dari lingkaran ini rusak, memori orang itu jugaakan hilang. Itu juga yang terjadi pada orang pikun, karena salah satu bagian lingkaran ini rusak.Dalam keseharian ada orang yang mudah tertawa, namun ada juga yang tidak.Misalnya, dalam menonton lawakan. Ada dua hal penyebabnya. Pertama, mungkin orang sudah mengetahui materi gurauannya sehingga dia tidak menghadapikeadaan krisis yang bisa mencetuskan tawa. Kedua, orang melihatnya tidak dari sudut kejenakaan, tetapi dari sesuatu yang diinterpretasikannya sebagai hal yangtidak lucu atau biasa saja.Bukan berarti kelompok yang tidak gampang tergelitik “urat tawanya” itu tidakmemiliki sense of humor. Sense of humor itu berbeda-beda bagi beberapa orang. Contohnya, di Indonesia seorang pelawak harus berpakaiaan lucu, yang mukanyaaneh, yang semuanya harus lucu, sehingga orang sudah tertawa dulu sebelum dia melucu. Tetapi pelawak di negara lain, pakaiannya tidak aneh-aneh, tapingomongnya sangat witty (cerdas dan menggelitik - Red.).Melatih organ-organ tubuhUntuk mencari bukti yang lebih kuat dan akurat tentang manfaat tertawabagi kesehatan, dr. Cogan melakukan studi eksperimental terhadap dua kelompok mahasiswa. Kelompok pertama mendengarkan kaset lawak dan kelompok kedua mendengarkankaset kuliah matematika atau kelompok yang sama sekali tidak mendengarkan apaapa. Terhadap para kelinci percobaan itu sebelum dan sesudahnya dilakukan ujikepekaan terhadap rasa sakit. Ternyata mereka yang mendengarkan kaset lawak memperlihatkan peningkatan ke-mampuan dalam menahan rasa sakit.Sementara itu dr. William Foy dari Universitas Stanford bilang, tertawa terbahak-bahak amat bermanfaat bagi orang sehat. Hasil penelitiannya menunjukkan, tertawa terpingkal-pingkal akan menggoyang-goyangkan otot perut, dada, bahu, sertapernapasan, sehingga membuat tubuh seakan-akan sedang joging di tempat. Sesudah tertawa demikian tubuh terasa rileksdan tenang, sama seperti orang habis berolahraga.Tertawa juga akan melatih diafragma torak, jantung, paru-paru, perut, danmembantu mengusir zat-zat asing dari saluran pernapasan. Di samping itu tertawa sangat ampuh untuk meringankan sakit kepala, sakit pinggang, dan depresi.Ihwal dampak tertawa dalam penyembuhan suatu penyakit, dr. William Frey,seorang pakar biokimia dan direktur Dry Eyes and Tears Research Center di Mineapolis, AS, menyatakan tertawa akan menggerakkan bagian dalam tubuh,mengaktifkan sistem endokrin sehingga mendorong penyembuhan suatu penyakit. Menurut hipotesisnya, tertawa akan merangsang otak untuk memproduksi hormontertentu yang pada akhirnya akan memicu pelepasan endorfin (zat pembunuh rasa sakit) yang diproduksi oleh tubuh.Penelitian Prof. Dr. Lucille Namehow, seorang pakar yang menangani prosespenuaan dari Connecticut, AS, menyodorkan fakta bahwa tertawa bisa membantu mereka yang sudah tua renta untuk tetap awet tua, sementara yang muda tetapawet muda, serta mempererat hubungan antara anggota keluarga.Karena dianggap memberikan dampak positif, maka di AS kini banyak dokter yang menerapkan terapi tertawa dalam proses penyembuhan para pasien mereka.Sembuh berkat menangisSementara itu dr. William Frey pernah mencoba melakukan penelitianterhadap “tetesan air mata”.Penelitian yang dilakukan Frey dan jurusan psikiatri di Universitas Minnesotaberlangsung 10 tahun lalu. Ia memasang iklan di koran kampus untuk menarik kalangan mahasiswa. Frey menawarkan AS $ 10 untuk mereka yang bersediameneteskan air mata untuknya dengan cara memutarkan film-film sedih yang sangat sentimental. “Ternyata dari sekian banyak film, hanya dua film berdasarkan kisah sejati yangsanggup menguras air mata kebanyakan penonton karena tersentuh perasaannya,” kata-nya.Prey juga mengakui, terapi sebagian pasiennya dilakukan melalui tontonan filmsedih. “Sebagian pasien saya sembuh setelah meneteskan air mata sepuaspuasnya,” katanya.Hasil penelitian Frey yang menarik adalah, pria sengaja menahan air matanya agartampak perkasa dan jantan. “Sebenarnya, pria dan wanita tidak berbeda dalam pengalaman emosinya. Jadi pria juga bebas untuk menangis agar jiwanya tidaktertekan,” katanya.Hal senada diungkapkan dr. W.M. Roan, “Itu hanya suatu social diajari tidak boleh menangis, dia harus tahan. Kalau perempuan menangis itu biasa.Jadi itu ‘kan kultur saja. Padahal tidak begitu juga. Pria, karena sesuatu yang sulit, juga bisa menangis. Dalam kondisi tertentu ia bisa menangis tersedu-sedu sepertianak kecil.”Meskipun dianggap baik, tertawa sebenarnya masih bisa digolong-golongkan. Ada tawa yang genuine (asli atau tulus), ada yang palsu, ada juga yang sekadar untukbasa-basi. “Jadi dalam hal ini menangis dan tertawa itu masing-masing bisa dibedakan secara nuansa: yang asli, naluriah, spontan, menuju ke yang tidakspontan, dibuat-buat, sampai yang palsu. Jika dibuat gradasi, antara ujung yang satu dengan ujung yang lain itu berbeda banyak. Tapi yang di tengah-tengah itu susahmembedakannya, sehingga kita bisa salah duga,” jelas Roan.Namun ia mengingatkan, “Kalau seseorang tertawa pada proporsi yang benar, ituartinya sehat, tapi kalau terlalu banyak ketawa, justru sebaliknya.”Makanya, sering-seringlah tertawa demi kesehatan jiwa dan raga. Mumpung tertawabelum kena pajak.

sumber:http://cantik-sehat.com