Selasa, 07 Juni 2011

 KESEHATAN JIWA
·      Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) : kesehatan sebagai  “keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan”.  Jadi definisi ini menekankan kesehatan sebagai suatu keadaan sejahtera yang positif, bukan sekedar keadaan tanpa penyakit.
·      Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosional.

Kesehatan Jiwa memiliki banyak komponen dan dipengaruhi oleh berbagai faktor (Johnson,1997) :
       Otonomi dan kemandirian
       Memaksimalkan potensi diri
       Menoleransi ketidakpastian hisdup
       Harga diri
       Menguasai lingkungan
       Orientasi realitas
       Menejemen stress

Faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang dapat dikategorikan sebagai:
§  Faktor individual meliputi struktur biologis: memiliki keharmonisan hidup, vitalitas, kegembiraan atau daya tahan emosional, spiritualitas dan memiliki identitas yang positif(Seaward, 1997).
§  Faktor interpersonal meliputi komunikasi yang efektif, membantu orang lain, keintiman, dan mempertahankan keseimbangan antara perbedaan dan keasaaman.
§  Faktor Sosial/budaya meliputi keinginan: untuk bermasyarakat, memiliki penghasilan yang cukup, tidak menoleransi kekerasan, dan mendukung keragaman individu.

Gangguan Jiwa
                Di masa lalu gangguan jiwa dipandang sebagai kerasukan setan, hukuman karena pelanggaran sosial atau agama, kurang minat atau semangat, dan pelanggaran norma sosial. Penderita gangguan jiwa dianiaya, dihukum, dijauhi, diejek dan dikucilkan dari masyarakat “normal”. Sampai abad ke-19, penderita gangguan jiwa dinyatakan tidak dapat disembuhkan.
                Saat ini gangguan jiwa diidentifikasi dan ditangani sebagai masalah medis. American Psychiatric Association (1994) medefinisikan gangguan jiwa sebagai “suatu sindrom atau pola psikologis atau prilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distres (mislnya gejala nyeri) atau disabilitas (yaitu kerusakan pada satu atau lebih area fungsi yang penting)  atau disertai peningkatan resiko kematian yang menyakitkan, nyeri, disbilitas atau sangat kehilangan kebebsan”.
Gangguan jiwa adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial


CIRI-CIRI
Masalah psikososial:
Masalah gangguan jiwa:
·         Cemas,khawatir berlebihan dan takut
·         Marah tanpa sebab
·         Mudah tersinggung
·         Mengurung diri
·    Sulit konsentrasi,dan kecewa
·     Tidak mengenali orang
·         Bersifat ragu-ragu/merasa rendah diri
·         Bicara kacau
·     Pemarah dan agresif
·         Bicara sendiri
·         Reaksi fisik: jantung berdebar, otot
·         Tidak mampu merawat diri


RENTANG SEHAT-SAKIT JIWA
                                                                                                                                                              
Respon adaptif                                                     Respon Maladaftif



Sehat  Jiwa
Masalah psikososial
Gangguan jiwa
Pikiran logis
Pikiran kadang menyimpang
Waham
Persepsi akurat
Ilusi
halusinasi
Emosi konsisten
Reaksi emosional
Ketidak mampuan mengendalikan emosi
Prilaku sesuai
Prilaku kadang tidak sesuai
Ketidak teraturan
Hubungan sosial memuaskan
Menarik diri
Isolasi sosial


Kriteria umum untuk mendiagnosa gangguan jiwa meliputi Ketidak puasan dengan karakteristik, Kemampuan dan prestasi diri hubungan yang tidak efektif atau tidak memuaskan, tidak puas hidup di dunia atau koping yang tidak efektif terhadap peristiwa kehidupan.

Faktor yang menyebabkan gangguan jiwa dapat dipandang  dalam tiga kategori :

  • Faktor Idividual : struktur biologis , ansietas , kekhawatiran dan ketakutan, ketidakharmonisan dalam hidup, kehilangan arti hidup.
  • Faktor Interpersonal : komunikasi yg efektif, ketergantungan yg berlebihan atau menarik diri dari hubungan, kehilangan kontrol emosional.
  • Faktor Budaya dan Sosial : tidak ada penghasilan, kekerasan, tidak memiliki tempat tinggal(tuna wisma), kemiskinan, deskriminasi seperti pembedaan ras, golongan, usia, dan jenis kelamin.

DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OR MENTAL DISORDER (DSM-IV-TR)

Diagnostik and Statisticsl Manual of Mental Disorders Text Revision (DSM-IV-TR) merupakan taksonomi yang diterbitkan  oleh American Psychiatric Association yang menjelaskan gangguan jiwa dengan kriteria diagnostik spesifik. DSM-IV-TR digunakan oleh semua disiplin kesehatan jiwa untuk diagnosis gangguan psikiatri dan memiliki tiga tujuan:
1.       Memberi tata nama bahasa standar untuk semua profesional kesehatan jiwa
2.       Menjelaskan batasan karakteristik atau gejala yang membedakan diagnostik spesifik
3.       Membantu mengindentifikasi penyebab dasar gangguan jiwa



KEPERAWATAN  KESEHATAN JIWA KOMUNITAS

                Pelayanan keperawatan yang komperhensif, holistik, dan paripurna berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa rentan terhap stress dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan.

PELAYANAN YANG KOMPERHENSIF
                Pelayana  yang difokus kan pada:
·         Pencegahan primer pada anggota masyarakat sehat jiwa
·         Pencegahan sekunder pada anggota masyarakat yang mengalami masalah psikososial dan gangguan jiwa
·         Pencegahan tersier pada pasien gangguan jiwadengan proses pemulihan

Aspek fisik :
Dikaitkan dan kehilangan organ tubuh yang dialami anggota masyarakat  akibat bencana yang memerlukan pelayanan dalam rangka adaptasi mereka terhadap kondisi fisiknya

Aspek psikologis:
Ketakutan, kecemasan  maupun kondisi yang lebih berat dimana memerlukan pelayanan agara mereka dapat beradapatasidengan situai tersebut.

Aspek Sosial:
Kehilangan suami /isteri/anak dan keluarga  dekat kehilangan kerja dll.

Aspek Budaya :
Budaya tolong-menolong dan kekeluargaan yang dapat digunakan sebagai sistem pendukung sosial dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ditemukan

Aspek spiritual:
Nialai-nilai agama yang kuat dimasayarakat yang dapat diperberdayakan sebagai potensi masyarakat dalam mengatasi berbagai konflik dan dan masalah kesehatan yang terjadi.
 
KONSEPTUAL MODEL DALAM PERAWATAN JIWA
·         Proses therapy
Psikoanalisisa menggunakan “ free association “ and analisa minimal Yang dianalisa adalah masalah penting yang dialami sekarang – Psychioanalycal Model Develop by signuand freud Central concept : id ego dan super ego Ego defence machanism: Unconscious level of mental fungtioning Symptont are symbols by the ariginal conflict
Contoh : obsessive compulsive – cuci tangan hubungannya dgn masa lalu. Kalau tdk ada hubungan tdk usah dikaji lebih lanjut Psikoanalisa teori kontemporer : Erikson, Anna Freud, Melania Klien, karen Horney
·         Interpersonal Model
Develop by Peplau, H,S. Sullivan ,penekanan pd hubungan interpersonal :
Pengalaman interpersonal : Good me, bad me not me (Jangan sering mengatakan pada anak, “kamu salah”). Kecemasan timbul jika rasa aman tdk terpenuhi dan merasa ditolak Sebab individu membutuhkan rasa aman dan kepuasan Proses therapy : mengoreksi pengalaman interpersonal dgn memberikan pengalaman hubungan interpersonal yg positif dgn therapy . Therapist moderen klien secara aktif untuk membangun trust Reedukasi : Identifikasi problem – encourage more succesful style dlm hubungan interpersonal
·         Social Model
Develop by Caplan
Asumsi : lingkungan sosial mempengaruhi individu dan pengalaman seseorang
Lingkungan sosial – penyebab stress – penyimpangan prilaku, orang yg punya limited social support – predisposisi untuk laladaptive coping respon Social therapy
Membantu klien menangani sos-sistem Krisis intervensi Manipulasi sistem pendukung social (social support)
·                 Existensial Model
Develop by Cart Regers
Existensi seseorang sebagai manusia Penyimpangan prilaku : self alienated ( terasing )  feel helpless, sad, lonely self criticise – hambatan dlm berhubungan dgn orang lain
Prose therapeutik : membantu klien mengeksploitasi diri dan menerimanya
·                Medical Model
Fokus : Diagnosa mental illness – treatment based on diagnosa
Somatic treatment : Pharmacotherapy dan Electrocanvulsive therapy Moderen psyhiatric  care are dominated by medical model Penyimpanan perilaku merupakan gejala dari gangguan pd susunan syaraf pusat
·                 Islamic Model ( disadur dari Horikoshi 80)
Polarisasi struktural – World – diri manusia – keadaan
Knowledge – Tuhan – Akal – Selamat and culture
Cool (dingin)
Nature (Hot) - Setan – Jasad – Celaka

Terapi bertujuan mengembalikan keseimbangan “ hot and cool substance “ dlm diri manusia



PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA
1.       PENYEBAB :
Walaupun gejala utama terdapat pd unsur kejiwaan tapi penyebab utamanya mugkin di badan ( Somatogenik), di lingkungan sosial ( sosiogenik) atau psike ( psikogenik)
Penyebabnya tdk tunggal tapi beberapa penyebab yg terjadi bersamaan dan saling mempengaruhi. Secara umum diketahui bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh adanya gangguan pd otak tapi tdk diketahui secara pasti apa yg mencetuskannya. Stress diduga sebagai pencetus dari gangguan jiwa tapi stress dapat juga merupakan hasil dari bwerkembangnya mental illness pada diri seseorang. Hubungan antara stres dan mental iillness sangat komplek.Reaksi tiap orang terhadap stress berbeda-beda. Beberapa kemungkinan penyebab gangguan jiwa ( WF. MARA8MIS 1998 )
2.       SOMATOGENIK
- Neuroanatomi
- Neurofiologis
- Neurokimia
- Tingkat perkembangan organik
- Faktor pre and perinatal
- Excessive secretion of the neurotransmitter nor epineprine
Excessive secretion of the neurotransintter norepimephrine may be a factor in anxiety disorders – antai ototng 1995
PERAN PERAWAT DLM THERAPY DIBIDANG KESEHATAN  JIWA
Asuhan yg kompeten ( competent of caring )
1.       Pengkajian yg mempertimbangkan budaya
2.       Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan
3.       Berperan serta dlm pengelolaan kasus
4.       Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit mental – penyuluhan dan konseling
5.       Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakan
6.       Memberikan pedoman pelayana kesehatan
FAKTOR PENYEBAB
·      Genetika ( cloninger 1989 )
Ayah, ibu saudara anak, 10 % diturunkan keponakan,cucu 2-4 % Diturunkan kembar monozygote è46 – 48 % diturun
Kembar dizigot 14 – 17 %
·      Neurobiologikal
Terjadi pembesar ventrikel III pd posies sebelah kiri :
Lobus frontal klien skizofrenia ( dari orang normal, Andreasen, 1991)
Wernicle dan Brocas aphasia disorganisasi pd waktu bicara
Hiperaktifitas dopamine
·      Neurobehavioral
Kerusakan lobus Frontal – kesulitan dlm proses pemecahan masalah, berpikir abstrak, G. Psikomotorik
Kerusakan pada basal ganglia – distonia tremor
Gangguan pada lobus temporal limbic – meningkatnya kewaspadaan, distractbility, gangguan memory ( Short Term )
·      Stress
Stress psikososial dan perkembangan – gejala psikotik, kemiskinan, kebodohan, pengangguran, isolasi sosial, kehilangan
·      Penyalagunaan :
Coping yg maladaptif – obat- obatan
·      Psikodinamika
Freud : gangguan hubungan pd masa anak
Gangguan Jiwa dapat dibedakan :
  • Psikotik – Organik (misal Delirium, Dementia, dll.)
  • Psikotik – Non Organik (misal Skizofrenia, Gg. Waham, Gg. Mood, dll.)
  • Non Psikotik (misal Gg. Cemas, Gg. Somatoform, Gg. Psikoseksual, Gg. Kepribadian, dll.)
Gangguan Jiwa Psikotik : Semua kondisi yang memberi indikasi terdapatnya hendaya berat dalam kemampuan daya nilai realitas, sehingga terjadi salah menilai persepsi dan pikirannya, dan salah dalam menyimpulkan dunia luar, kemudian diikuti dengan adanya waham, halusinasi, atau perilaku yang kacau.
Gangguan Jiwa Neurotik : Gangguan jiwa non psikotik yang kronis dan rekuren, yang ditandai terutama oleh kecemasan, yang dialami atau dipersepsikan secara langsung, atau diubah melalui mekanisme pertahanan/pembelaan menjadi sebuah gejala, seperti : obsesi, kompulsi, fobia, disfungsi seksual, dll.

(PA)Sumber :

  •  Videbeck , Sheila L.2008."Keperawatan jiwa".Jakarta:EGC
  • http://abidinblog.blogspot.com/2008/11/kesehatan-dan-gangguan-jiwa.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar