Rabu, 08 Juni 2011

GANGGUAN BERBICARA

Kegiatan berbicara merupakan ungkapan dari konsep simbolisasi merupakan proses neuromuskuler yang mengkordinasikan pernapasan, penyesuaian laring dan pemakaian struktur faring, langit-langit, mulut dan wajah. Suara yang dihasilkan akan menimbulkan sensasi dengar yang mengaktifkan impuls saraf. Dengan kata lain komunikasi oral adalah rangkaian yang terdiri dari berpikir, simbolisasi, suara, transmisi suara, mendengarkan, memperhatikan, dan mengerti. Kelainan pada salah satu jalur misalnya sistem saraf, organ bicara, mekanisme pendengaran, dan atau kombinasi kelainan faktor-faktor pemahaman dapat menyebabkan kelainan komunikasi atau yang lebih dikenal dengan “keterlambatan bicara”.
Kelainan atau Gangguan Bicara Dan Berbahasa
  1. irama.
                Lebih sering sebagai akibat kelainan struktur atau organ bicara, kelainan gigi geligi, atau celah bibir dan langit-langit, juga dapat pula diakibatkan oleh kelainan motorik bicara seperti adanya kerusakan sistem saraf yang mengatur otot-otot bicara.
  1. Gangguan simbolisasi : afasia.
                Terdapat kerusakan di daerah pusat bicara akibat disfungsi minimal otak karena trauma kepala, tumor otak, atau kelainan genetik.
q  Terdapat 2 jenis afasia : afasia ekspresif ; mengerti namun tidak dapat mengutarakan, dan afasia reseptif ; tidak mengerti simbol bahasa.
3.       Gangguan suara : disfonia. Disebabkan oleh kelainan getaran pita suara akibat gangguan aliran dan tekanan udara.
  1. Tidak ada atau kurangnya kontak mata pada anak setelah usia 3 bulan.
  2. Tidak memalingkan kepala dan mata ketika mendengar suara pada usia 6 bulan.
  3. Tidak memberikan respon bila dipanggil namanya pada usia 10 bulan.
  4. Tidak mengerti atau memberikan reaksi terhadap kata “jangan” atau “da-dah” pada usia 15 bulan.
  5. Tidak dapat menyebutkan 10 kata tunggal pada usia 18 bulan.
  6. Tidak berespon terhadap perintah sederhana pada 21-24 bulan.
  7. Tidak mampu menyebutkan anggota badan dan tidak mampu menyebutkan kalimat 2 kata pada 24 bulan.
  8. Sering mengucapkan kata-kata yang tidak dimengerti (bahasa planet) pada 30 bulan.
  9. Tidak mampu menggunakan kalimat sederhana atau menggunakan kalimat tanya sederhana pada usia 36 bulan.
  10. Tidak mampu menyebut huruf konsonan diakhir kata.
  11. Kesalahan pengucapan kata setelah usia 7 tahun.

Yang Harus Dilakukan Bila Anak Mengalami Keterlambatan Berbicara
Evaluasi oleh Tim yang terdiri dari :
dokter anak, dokter syaraf, dokter THT, psikiater, psikolog, speech patologist, terapis pedagogi, dan terapis bicara.
Lakukan pemeriksaan :
    1. Tes Pendengaran : Free field test (menilai kemampuan anak dalam memberikan respon terhadap bunyi), Behavioral observation (0-6 bulan), Conditioned test (2-4 tahun), Audiometri nada murni (> 4 tahun), dan BERA.
    2. CT-scan kepala dan MRI : merupakan pemeriksaan lanjutan. Terutama bila terdapat gangguan dengar, gangguan tonus otot, mental retardasi, dan atau kelainan wajah.
    3. EEG : Pemeriksaan lanjutan bila terdapat kejang, atau adanya afasia reseptif.
    4. est evaluasi kromosom : fragile X-syndrome, Trisomi 21.
    5. Tes fungsi hati, “urine organic acid test”, dan “urine amino acid” : Gangguan perkembangan dan metabolik lain.

Tips bagi orang tua atau terapis bicara :
·         Tidak memaksakan anak untuk bicara.
·         Biasakan berbicara atau membacakan buku dengan kata atau kalimat yang jelas.
·         Tidak menggunakan Bahasa yang kompleks, terlalu panjang dan sulit dimengerti, serta kembangkan satu kata anak menjadi satu susunan kalimat pendek : misal anak menunjuk sambil mengatakan “mobil” kita kembangkan menjadi “Kamu mau naik mobil?”, atau bila anak mengatakan tulis, maka kita kembangkan menjadi “Kamu mau menulis?”
·         Lebih baik bila kita berbicara sambil melakukan gerakan tubuh sehingga anak menjadi mudah mengerti.
·         Tidak memarahi kesalahan tata bahasa yang diucapkan anak.
·         Sertakan anak anda dalam kelompok anak-anak yang memiliki kemampuan berbahasa lebih baik.
Tanda dan Gejala Psikiatri – Bicara
1.       Gangguan bicara
·         Pressure of speech
·         Volubilitas (logorrhea)
·         Kemiskinan bicara
·         Bicara tidak spontan
·          Kemiskinan isi pembicaraan
·         Disprosodi
·         Disartria
·         Bicara yang terlalu keras atau lembut
·         Stuttering (gagap)
·         Cluttering
·         Aculalia
·         Bradilalia
·         Disfonia
2.       Gangguan afasik:(gangguan pada output bahasa)
·      Afasia motorik
·       Afasia sensorik.
·      Afasia nominal
·      Afasia sintaksis
·       Afasia jargon
·      Afasia global
·       Alogia
·      Koprofasia



(PA)

1 komentar:

  1. Udah kaYak soLat aJa,,,suNnah,,,
    tP bagus kOk aRtikelnya so I Like this...

    BalasHapus