Rabu, 08 Juni 2011

SKIZOFRENIA

“SKIZOFRENIA  SEBAGAI BENTUK GANGGUAN JIWA”

Skizofrenia merupakan bahasan yang menarik perhatian pada konferensi tahunan “The American Psychiatric Association/APA” di Miami, Florida, Amerika Serikat, Mei 1995 lalu. Sebab di AS angka pasien skizofrenia cukup tinggi (lifetime prevalance rates) mencapai 1/100 penduduk. Sebagai perbandingan, di Indonesia bila pada PJPT I angkanya adalah 1/1000 penduduk maka proyeksinya pada PJPT II, 3/1000 penduduk, bahkan bisa lebih besar lagi.
Berdasarkan data di AS :
·         Setiap tahun terdapat 300.000 pasien skizofrenia mengalami episode akut.
·         Prevalensi skizofrenia lebih tinggi dari penyakit Alzheimer, multipel skelosis, pasien diabtes yang memakai insulin, dan penyakit otot (muscular dystrophy).
·         20%-50% pasien skizofrenia melakukan percobaan bunuh diri, dan 10% di antaranya berhasil (mati bunuh diri);
·         angka kematian pasien skizofrenia 8 kali lebih tinggi dari angka kematian penduduk pada umumnya.

FAKTOR PENYEBAB SKIZOFRENIA
Hingga sekarang belum ditemukan penyebab (etilogi) yang pasti mengapa seseorang menderita skizofrenia, padahal orang lain tidak. Ternyata dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan tidak ditemukan faktor tunggal. Penyebab skizofrenia menurut penelitian mutakhir antara lain :
1. Faktor genetik;
2. Virus;
3. Auto antibody;
4. Malnutrisi.
Sejauh manakah peran genetik pada skizofrenia ? Dari penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut :
*      Studi terhadap keluarga menyebutkan pada orang tua 5,6%, saudara kandung 10,1%; anak-anak 12,8%; dan penduduk secara keseluruhan 0,9%.
*      Studi terhadap orang kembar (twin) menyebutkan pada kembar identik 59,20%; sedangkan kembar fraternal 15,2%.
Penelitian lain menyebutkan bahwa gangguan pada perkembangan otak janin juga mempunyai peran bagi timbulnya skizofrenia kelak dikemudian hari. Gangguan ini muncul, misalnya, karena kekurangan gizi, infeksi, trauma, toksin dan kelainan hormonal. Penelitian mutakhir menyebutkan bahwa meskipuna ada gen yang abnormal, skizofrenia tidak akan muncul kecuali disertai faktor-faktor lainnya yang disebut epigenetik faktor.
Kesimpulannya adalah bahwa skizofrenia muncul bila terjadi interaksi antara abnormal gen dengan :
§  Virus atau infeksi lain selama kehamilan yang dapat menganggu perkembangan otak janin;
§  Menurunnya autoimun yang mungkin disebabkan infeksi selama kehamilan;
§  Komplikasi kandungan; dan
§  Kekurangan gizi yang cukup berat, terutama pada trimester kehamilan.
Selanjutnya dikemukakan bahwa orang yang sudah mempunyai faktor epigenetik tersebut, bila mengalami stresor psikososial dalam kehidupannya, maka risikonya lebih besar untuk menderita skizofrenia dari pada orang yang tidak ada faktor epigenetik sebelumnya.

PENYEBAB UMUM GANGGUAN JIWA
Manusia bereaksi secara keseluruhan, secara holistik, atau dapat dikatakan juga, secara somato-psiko-sosial. Dalam mencari penyebab gangguan jiwa, maka ketiga unsur ini harusdiperhatikan. Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang patologik dari unsur psike. Hal ini tidak berarti bahwa unsur yang lain tidak terganggu. Sekali lagi, yang sakit dan menderita ialah manusia seutuhnya dan bukan hanya badannya, jiwanya atau lingkungannya.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi perilaku manusia ialah keturunan dan konstitusi, umur dan sex, keadaan badaniah, keadaan psikologik, keluarga, adat-istiadat, kebudayaan dan kepercayaan,pekerjaan, pernikahan dan kehamilan, kehilangan dan kematian orang yang dicintai, agresi, rasa permusuhan, hubungan antar amanusia, dan sebagainya. Biarpun gejala umum atau gejala yang menonjol itu terdapat pada unsur kejiwaan, tetapi penyebab utamanya mungkin di badan (somatogenik), dilingkungan sosial (sosiogenik) ataupun dipsike (psikogenik). Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbullah gangguan badan ataupun jiwa. Umpamanya seorang dengan depresi, karena kurang makan dan tidur daya tahan badaniah seorang berkurang sehingga mengalami keradangan tenggorokan atau seorang dengan mania mendapat kecelakaan. Sebaliknya seorang dengan penyakit badaniah umpamanya keradangan yang melemahkan, maka daya tahan psikologiknya pun menurun sehingga ia mungkin mengalami depresi. Sudah lama diketahui juga, bahwa penyakit pada otak sering mengakibatkan gangguan jiwa. Contoh lain ialah seorang anak yang mengalami gangguan otak (karena kelahiran, keradangan dan sebagainya) kemudian menadi hiperkinetik dan sukar diasuh. Ia mempengaruhi lingkungannya, terutama orang tua dan anggota lain serumah. Mereka ini bereaksi terhadapnya dan mereka saling mempengaruhi.
Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh faktor-faktor pada ketiga unsur itu yang terus menerus saling mempengaruhi, yaitu :
a)      Faktor-faktor somatik (somatogenik).
·         Neroanatomi
·         Nerofisiologi
·         Nerokimia
·         Tingkat kematangan dan perkembangan organik
·         Faktor-faktor pre dan peri – natal
b)      Faktor-faktor psikologik ( psikogenik)
·         Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal berdasarkan kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan kebimbangan)
·         Peranan ayah
·         Persaingan antara saudara kandung
·         Inteligensi
·         Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat
·         Kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah
·         Konsep dini : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang tidak menentu
·          Keterampilan, bakat dan kreativitas
·          Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya
·          Tingkat perkembangan emosi
c)      Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik)
·           Kestabilan keluarga
·           Pola mengasuh anak
·           Tingkat ekonomi
·            Perumahan : perkotaan lawan pedesaan
·            Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan fasilitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai
·           Pengaruh rasial dan keagamaan
·            Nilai-nilai

1.      Faktor keturunan

Tabel Penelitian saudara kembar dan saudara kandung yang salah satunya menderita Skizofrenia :
Hubungan dengan pasien skizofrenia
% yang menderita skizofrenia

Kembar monozigot (satu telur)

86,2 %

Kembar heterozigot (dua telur)

14,5 %

Saudara kandung

14,2 %

Saudara tiri

7,1 %

Masyarakat umum

0,85%

(Coleman, J.C : Abnormal Psychology and Modern life. Taraporevala Sons & Co.Bomb Faktor Konstitusi.
2.      Faktor Konstitusi
Faktor konstitusi
Hubungan dengan perkembangan abnormal
Bentuk badan

Tidak jelas peranannyua, tetapi disproporsi badaniah, kelemahan
dan penampakan yang jelek umpamanya lebih sering berhubungan dengan gangguan jiwa daripada bentuk badan yang baik dan menarik
Energi dan kegiatan

Rupaya berhubungan dengan apakah individu mengembangkanreaksi yang agresif atau lebih menuju ke dalam terhadap stres, jadi lebih berhubungan dengan jenis gangguan jiwa yang timbul bila individu itu terganggu jiwanya
Reaktivitas susunan syaraf vegetatif

Reaktivitas emosional yang tinggi mungkin sekali berhubungan
dengan realisasi berlebihan terhadap stres ringan dan pembentukan
rasa takut yang tak perlu; reaktivitas emosional yang kurang, dapat
mengakibatkan sosialisasi yang tidak sesual karena reaksi yang terlalu sedikit
Daya tahan

badaniah Membantu menentukan toleransi stres biologik dan psikologik dan
sistem organ apakah yang paling mudah terganggu. Ada individu yang sangat mudah terganggu sistem badaniahnya karena fungsi otaknya
Sensitivitas (kepekaan)

Menentukan sebagian dari jenis stres yang terhadapnya anak itu paling peka dan menentukan besarnya stres yang dapat ditahan tanpa gangguan jiwa; mempengaruhi cara anak menanggapi dunia
Kecerdasan dan bakat lain

Mempengaruhi kesempatan anak untuk berhasil dalam pertandingan/ persaingan sehingga mempengaruhi juga kepercayaan pada diri sendiri berdasarkan keberhasilan
(Coleman, J.C : Abnormal Psychology and Modern life. Taraporevala Sons & Co., Bombay, 1970. hal. 126)






 (PA)
Sumber : 
Coleman, J.C : Abnormal Psychology and Modern life. Taraporevala Sons & Co., Bombay,            1970. hal. 126
esources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/Proses%20Terjadinya%20gg.%20jiwa.pdf

GANGGUAN BERBICARA

Kegiatan berbicara merupakan ungkapan dari konsep simbolisasi merupakan proses neuromuskuler yang mengkordinasikan pernapasan, penyesuaian laring dan pemakaian struktur faring, langit-langit, mulut dan wajah. Suara yang dihasilkan akan menimbulkan sensasi dengar yang mengaktifkan impuls saraf. Dengan kata lain komunikasi oral adalah rangkaian yang terdiri dari berpikir, simbolisasi, suara, transmisi suara, mendengarkan, memperhatikan, dan mengerti. Kelainan pada salah satu jalur misalnya sistem saraf, organ bicara, mekanisme pendengaran, dan atau kombinasi kelainan faktor-faktor pemahaman dapat menyebabkan kelainan komunikasi atau yang lebih dikenal dengan “keterlambatan bicara”.
Kelainan atau Gangguan Bicara Dan Berbahasa
  1. irama.
                Lebih sering sebagai akibat kelainan struktur atau organ bicara, kelainan gigi geligi, atau celah bibir dan langit-langit, juga dapat pula diakibatkan oleh kelainan motorik bicara seperti adanya kerusakan sistem saraf yang mengatur otot-otot bicara.
  1. Gangguan simbolisasi : afasia.
                Terdapat kerusakan di daerah pusat bicara akibat disfungsi minimal otak karena trauma kepala, tumor otak, atau kelainan genetik.
q  Terdapat 2 jenis afasia : afasia ekspresif ; mengerti namun tidak dapat mengutarakan, dan afasia reseptif ; tidak mengerti simbol bahasa.
3.       Gangguan suara : disfonia. Disebabkan oleh kelainan getaran pita suara akibat gangguan aliran dan tekanan udara.
  1. Tidak ada atau kurangnya kontak mata pada anak setelah usia 3 bulan.
  2. Tidak memalingkan kepala dan mata ketika mendengar suara pada usia 6 bulan.
  3. Tidak memberikan respon bila dipanggil namanya pada usia 10 bulan.
  4. Tidak mengerti atau memberikan reaksi terhadap kata “jangan” atau “da-dah” pada usia 15 bulan.
  5. Tidak dapat menyebutkan 10 kata tunggal pada usia 18 bulan.
  6. Tidak berespon terhadap perintah sederhana pada 21-24 bulan.
  7. Tidak mampu menyebutkan anggota badan dan tidak mampu menyebutkan kalimat 2 kata pada 24 bulan.
  8. Sering mengucapkan kata-kata yang tidak dimengerti (bahasa planet) pada 30 bulan.
  9. Tidak mampu menggunakan kalimat sederhana atau menggunakan kalimat tanya sederhana pada usia 36 bulan.
  10. Tidak mampu menyebut huruf konsonan diakhir kata.
  11. Kesalahan pengucapan kata setelah usia 7 tahun.

Yang Harus Dilakukan Bila Anak Mengalami Keterlambatan Berbicara
Evaluasi oleh Tim yang terdiri dari :
dokter anak, dokter syaraf, dokter THT, psikiater, psikolog, speech patologist, terapis pedagogi, dan terapis bicara.
Lakukan pemeriksaan :
    1. Tes Pendengaran : Free field test (menilai kemampuan anak dalam memberikan respon terhadap bunyi), Behavioral observation (0-6 bulan), Conditioned test (2-4 tahun), Audiometri nada murni (> 4 tahun), dan BERA.
    2. CT-scan kepala dan MRI : merupakan pemeriksaan lanjutan. Terutama bila terdapat gangguan dengar, gangguan tonus otot, mental retardasi, dan atau kelainan wajah.
    3. EEG : Pemeriksaan lanjutan bila terdapat kejang, atau adanya afasia reseptif.
    4. est evaluasi kromosom : fragile X-syndrome, Trisomi 21.
    5. Tes fungsi hati, “urine organic acid test”, dan “urine amino acid” : Gangguan perkembangan dan metabolik lain.

Tips bagi orang tua atau terapis bicara :
·         Tidak memaksakan anak untuk bicara.
·         Biasakan berbicara atau membacakan buku dengan kata atau kalimat yang jelas.
·         Tidak menggunakan Bahasa yang kompleks, terlalu panjang dan sulit dimengerti, serta kembangkan satu kata anak menjadi satu susunan kalimat pendek : misal anak menunjuk sambil mengatakan “mobil” kita kembangkan menjadi “Kamu mau naik mobil?”, atau bila anak mengatakan tulis, maka kita kembangkan menjadi “Kamu mau menulis?”
·         Lebih baik bila kita berbicara sambil melakukan gerakan tubuh sehingga anak menjadi mudah mengerti.
·         Tidak memarahi kesalahan tata bahasa yang diucapkan anak.
·         Sertakan anak anda dalam kelompok anak-anak yang memiliki kemampuan berbahasa lebih baik.
Tanda dan Gejala Psikiatri – Bicara
1.       Gangguan bicara
·         Pressure of speech
·         Volubilitas (logorrhea)
·         Kemiskinan bicara
·         Bicara tidak spontan
·          Kemiskinan isi pembicaraan
·         Disprosodi
·         Disartria
·         Bicara yang terlalu keras atau lembut
·         Stuttering (gagap)
·         Cluttering
·         Aculalia
·         Bradilalia
·         Disfonia
2.       Gangguan afasik:(gangguan pada output bahasa)
·      Afasia motorik
·       Afasia sensorik.
·      Afasia nominal
·      Afasia sintaksis
·       Afasia jargon
·      Afasia global
·       Alogia
·      Koprofasia



(PA)

Materi wajib

PSIKOTROPIK

PSIKOTROPIK
materi perkuliahan dr. Marbun

PSIKOTROPIK
Apa psikotropik itu?
Psikotropik adalah obat yang mempengaruhi pikiran,perasaan,dan perilaku

Ada 4 kelompok besar :
1.  Anti psikosis
a.      Chlorpromielin :
Efek yang meliputi efek pada susunan saraf system pusat system otonom dan system endokrin. Pada susunan syaraf pusat chlorpromielin menimbulkan efek sedasi yang di sertai sikap acuh tak acuh terhadap rangsang dari lingkungan .Pada pemakaian lama tidak dapat mencegah timbulnya konpulsi akibat rangsang listrik maupun rangsang oleh obat.Semua derivat fenotizin mempengaruhi ganglia basal sehingga sehingga menimbulkan gejala pankirsan di sebabkan rangsangan padachemorecepton trigger zone (CTZ),pada dosis berlebihan semua derivat fenotiazin dapat menyebabkan gejala ekstra pyramidal yang teruta yang terlihat ialah akatrisra,dan pasrkinson. Sedangkan syndrome Neorolepik Malignan jarang terjadi. Gejala yang bias timbul setelah pengobatan berbulan-bulan atu bertaun-taun adalah Tremor. Chlorpromiazin memiliki efek samping terhadap system reproduksi pada wanita dapat terjadi aminori ( tidat menstuasi) ,galaktosis ,peningkatan liibodo sedangkan pada lelaki dan peningkatan denyut nadi dan ginekomasi (buah dada membesar . Pada system kardiovaskular ,chlorpromazin dapat menyebabkan terjadinya hipotensi ortostatik dan peningkatan denyut nadi ,efek ini diperkirakan  karena efek otonom dari chlorpromazine.Kebanyakan anti psikosis diabsorsi sempurna di saluran pencernaan sebaian di antaranya mengalami  metabolisme. Chlorpromazin tersedia dalam bentuk tablet ,dengan dosis 25 mg x 100 mg .suntik dengan dosis 25 mg dalam 1 ml larutan.
>sering digunakan pada orang yang gaduh dan gelisah sebanyak 50 mg 1 ml
b.       Haloperidol
Pada susunan saraf pusat,haloperidol bersifat menenangkan dan menyebabkan tidur pada orang yang mengalami eksitasi .efek sedative haloperidol kurang kuat di bandingkan chlorpromazine ,pada saraf otonom ,efek haloperidol lebih lemah di bandingkan anti psikotik lai ,namun demikian haloperidol dapat menyebabkan pandangan kalbu. Pad system kardiovaskular,haloperidol menyebabkan hipotensi tetapi tidak sehebat akibat chlorpromazine. Haloperidol lebih sering menimbulkan gejala ekstra pyramidal,terutama pada pasien berusia muda , pengobatan secara Haloperidol harus di mulai dengan hati-hari ,pada ibu hamil Haloperidol tidak di berikan , obat nya dalam bentuk tablet dengan dosis 0,5:1,5; dan 5 mg ,dalam bentul larutan ada denan dosis 1ml/dan 5 ml indikasi nya chlorpromazine ,Haloperidol  adalah untuk pengobatan psikosis .
2.  Obat Apikal Adalah
a.      KLozapin
merupakan anti psikotik apical pertama dengan potensi yang kuat disebut anti apical kesa obat ini hamper hamper tidak menimbulkan efek ekstra pyramidal .Klozapin efektif untuk  pada pasien yang resisten pada obat lain ,pasien yang menunjukan gejala ekstra pyramidal yang berat oleh pemberian anti psikosis ,ini harus dipantau leokositnya setiap minggu , obat nya ada dalam bentuk tablet dengn dosis 25 mg dan 100 mg.
b.      Risperidone
indikasi risperidone ialah untuk terapi skizofrenia baik untuk gejala positif maupun gejala posirif maupun gejala negative, disamping itu juga untuk gangguan bipoker dan depresi berat yang di sertai psikosis . Efek samping yang dilaporkan untuk samnolen ,mual,muntah ,peningkatan BB dan gejala pyramidal, efek dari pyramidal lebih ringan dibanding anti psikosis, obatnya berbentuk tablet dengan dosis 1 mg, 2 mg, dan 3 mg, juga larutan dosis 50mg dalam 1ml.
c.       Olanzapin
Indikasi nya untuk mengobati skizofrenia dan juga digunakan sebagai anti mania.Meskipun stuktur nya mirip klozapin. Olanzapin tidak menyebabkan agranulositosis seperti klozapin efek samping yang sering dilaporkan ialah peningkatan BB, hiperglikemia, dan hiperlipidemi. Olanzapin tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 5 mg x 10 mg, juga tersedia dalam bentuk larutan untuk suntikan 10 mg.
3.  Anti depresan
4.  Anti mania
5.  Anti cemas

(WA)
Sumber : Materi perkuliahan dr.Marbun

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
Materi perkuliahan dr. Marbun


Gangguan Skizoafektif


            Kriteria dignostik untuk gangguan skizoafektif adalah adanya skizofrenia (ada gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain tetapi masih dalam satu episode penyakit yang sama).Diagnosa gangguan ini tidak ditegakkan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan perspektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.
1.   Gangguan Waham
Kriteria diagnosa untuk gangguan waham adalah:
a.  Waham merupakan satu-satunya ciri yang khas atau gejala yang paling mencolok ,waham tersebut harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya.
b.  Gejala depresi mungkin saja terjadi secara intermiten dengan syarat bahwa tersebut menetap pada saat tidak terdapat gangguan afektif itu.
c.   Tidak boeh ada bukti tentang ada penyakit otak.
d.   Tidak ada halusinasi pendengaran atau hanya kadang-kadang saja ada dan bersifat sementara.
2.  Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
            Kriteria dignostik untuk gangguan psikotik akut dan sementara adalah:
a.   Omset yang akut dimana dalam waktu 2 minggu atau kurang gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
b.   Adanya gejala yang khas yaitu beraneka ragam dan berubah dengan cepat.
c.       Bisa didahului oleh penyebab tertentu tetapi  bisa juga tidak didahului oleh penyebab tertentu.
3.  Gangguan Mood(suasana hati)
Kelainan fundamental  dari kelompok gangguan ini ialah gangguan suasana perasaan /hati biasanya kearah depresi atau ke arah elasi.
Gangguan ini:
a.      Maniak tanpa gejala psikotik
Kriteria diagnostik untuk ganggaun ini ialah episode harus berlangsung sekurang kurangnya 1 minggu dan cukup berat sehingga mengganggu seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan aktifitas sosial yang biasa dilakukan.
b.      Perubahan mood harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga aktifitas berlebihan,percepatan dan kebanyakan bicara,kebutuhan tidur yang berkurang,ide-ide kebesaran dan terlalu optimis
4.  Maniak dengan gejala psikotik
Kriteria diagnostik ialah episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu dan cukup berat sehingga mengganggu seluruh hampir pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan.Perubahan mood harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga aktivitas berlebihan,percepatan dan kebanyakan bicara,kebutuhan tidur yang berkurang,ide-ide kebasaran dan terlalu optimis.
5. Episode depresi
-          Gejala utama pada episode depresi  ialah:
-          mood yang depresif
-          berkurangnya minat dan kegembiraan
-          berkurangnya energi yang menyebabkan rasa mudah lelah dan menurunkan aktivitas
Gejala lainnya:
-          konsentrasi berkurang
-          kepercayaan diri berkurang
-          rasa bersalah dan rasa tidak berguna
-          pandangan masa depan yang suram dan pesimis
-          fikiran-fikiran untuk membahayakan diri atau bunuh diri
-          tidur kebanyakan atau terlalu sedikit
-          nafsu makan bisa berkurang atau sebaliknya semakin meningkat

a.  Episode depresi ringan
Kriteria diagnosa adalah:
-          sekurang-kurangnya harus ada 2 dari gejala utama seperti yang di sebut di atas.
-          ditambah sekurang-kurangnya 2 gejala lainnya
-          berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
-          hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa di lakukannya.
b.  Episode depresi sedang
Kriteria diagnosa adalah:
-          sekurang-kurangnya harus ada 2 gejala utama
-          ditambah sekurang-kurangnya  3-4  dari gejala lainnya
-          berlangsung paling sedikit 2 minggu
-          melakukan kesulitan nyata untuk melakukan pekerjaan,kegiatan sosaial dan urusan rumah tangga
c. Episode depresi berat
Kriteria diagnosa adalah:
-          harus ada 3 utama gejala depresi
-          ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lainnya
-          paling sedikit berlangsung 2 minggu akan tetapi jika gejala sangat berat diagnosa dapat ditegakkan walaupun gejala kurang dari 2 minggu
-          pasien sama sekali tidak mampu menjalankan pekerjaan,kegiatan sosial/urusan rumah tangga kecuali pada taraf yang sangat terbatas
d. Dengan gejala psikotik
Kriteria diagnosa:
-          Ditambah dengan waham,halusinasi/stupor depresi waham biasanya melibatkan ide tantang dosa,kemiskinan dan pasien merasa bertanggung  jawab atas hal itu.Halusinasi pendengaran biasanya berupa suara menggeretak.
6.  Gangguan Afektif Bipolar
Gangguan ini pada waktu tertentu terjadi penyingkatan afek disertai  penambahan energi dan aktivitas.Sementara pada waktu lain terjadi penuruna afek disertai pengurangan energi  dan aktivitas.Biasanya didahului oleh episode manik yang berlangsung antara 2 minggu-bulan kemudian berganti dengan episode depresi yang berlangsung sekitar 6 bulan.Diantara 2 episode(manic & depresi) biasanya ada penyembuhan sempurna.
Ada banyak jenisnya:
a.      Gangguan afektif bipolar episode klinik hipomanic (berganti-ganti episode)
Kriteria diagnosa:
-          memenuhi kriteria hipomaniak
-          pada masa lalu ada sekurang-kurangnya satu episode manik/depresi

b.      Gangguan afekti bipolar episode ini depresi berat tanpa gejala sikotik.
Kriteria diagnosa:
-          episode yang sekarang harus memenuhi kriteria episode depresi berat
-          harus ada sekurang-kurangnya satu episode hipomanic/manic di masa lalu
c.       gangguan afektif bipolar episode kkini depresi berat dengan gejala sikotik.


(WA)
Sumber : Materi perkuliahan dr.Marbun

PSIKOPATOLOGI

Psiko patologi
materi perkuliahan dr. Marbun

Psikopatologi

Patologi adalah ilmu yang mempelajari gejala gangguan jiwa.
1.      Jenis-jenis gangguan jiwa
2.      Proses terjadinya gejala gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah jenis gangguan yang memperlihatkan gejala klinik yang bermakna yang bisa berupa syndrom psikologis atau syndrom perilaku yang menimbulkan penderitaan pada orang yang bersangkutan dan orang tersebut mengalami gangguan fungsi dalam pekerjaan, sosial, dan perawatan diri.
Komponen penting Kelompok gangguan jiwa:
1.      Gangguan pikiran
2.      Gangguan emosi/perasaan
3.      Gangguan persepsi
4.      Gangguan motorik
5.      Gangguan bicara
6.      Gangguan ingatan
7.      Gangguan kesadaran

1.      Gangguan pikiran, yang terganggu adalah pikirannya.
a.      Gangguan arus pikir
b.      Gangguan isi pikiran

a.      Macam-macam gangguan arus pikir
i.                    Pikiran melompat
Adalah arus pikiran dimana pikirannya itu cepat beralih dari satu topik ke topik yang lain.
Pada orang fly of ideas – banyak bicara, ide-ide, rencana, gagasan-gagasan yang sangat cemerlang tetapi tidak realistis atau disebut dengan manik (bersemangat, bergairah, dan bergembira), masih bisa dimengerti arah pembicaraannya.
ii.                  Pikiran melambat (Thought retodetion)
Adalah bicaranya lambat. Biasanya terjadi pada pasien depresi berat. Orangnya kurang konsentrasi.
iii.                Pikiran terhalang (Thought blocking)
Adalah arus pikir penderita terhenti dan saat memulai pembicaraan kembali , ia memiliki pembahasan lain.
iv.                 Perseverasi
Adalah gangguan arus pikiran apabila ditanya ia akan menjawab/memberikan jawaban yang berulang-ulang terhadap pertanyaan yang terdahulu.
v.                   Verbegerasi
Adalah mengulang kata-kata yang sama namun tidak ada hubungannya dengan pertanyaan yang ditanyakan. Bicara sendiri dan berulang-ulang
vi.                 Inkoherensi
Adalah gangguan arus pikiran dimana tidak ada asosiasi/hubungan dari kata-kata satu dengan yang lain.

 
b.    Macam-macam gangguan isi pikiran
i.                    Obsesi
Adalah suatu isi pikiran atau ide yang mendesak ke dalam lapangan pemikiran, yang berulang-ulang dan berada di luar kemauan yang bersangkutan.
Pikiran yang terus masuk dan sulit dihilangkan. Obsesi ini mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tertentu(impuls obsesi).
ii.                  Pre okupasi
Adalah gangguan isi pikiran dimana pikirannya dalam waktu lama terpusat atau terfokus dalam satu fokus tertentu.
iii.                Waham
Adalah suatu keyakinan yang salah tetapi yang dipercaya sebagai suatu kebenaran oleh yang bersangkutan, tidak bisa digoyahkan dan tidak sesuai dengan latar belakang yang bersangkutan.
  • Macam-macam Waham
1.  Waham curiga
a.      Waham kejaran
Dimana yang  ersangkutan merasa yakin bahwa ada orang lain yang akan berniat jahat kepadanya tanpa suatu dasar yang bisa memberikan alasan yang realistis terhadap kepercayaannya.
b.      Waham cemburu
Tanpa alasan yang jelas, ia menuduh bahwa pasangannya tidak setia padanya(selingkuh). Waham cemburu akan menjadi hebat sehingga ia memaksa pasangannya untuk mengaku. Banyak yang menggunakan kekerasan dalam membuktikan pasangannya selingkuh atau tudak.
c.       Waham dituduh
Seseorang merasa bahwa orang-orang menghina dia.
 
2. Waham kebesaran
Yang bersangkutan merasa dirinya mempunyai keistimewaan tertentu yang sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan.
3.  Waham cinta
Yang bersangkutan merasa bahwa ia dicintaioleh orang tertentu padahal sebenarnya orang tersebut tidak ada hubungannya sama sekali, misalnya pada seorang artis.
4. Waham nihilistik
Dimana yang bersangkutan sudah merasa bahwa dirinya dan hidupnya tidak berarti.
5.      Waham dikendalikan
Yang bersangkutan merasa bahwa pikiran dan tindakannya dipengaruhi atau dikendalikan oleh kekuatan luar.
6. Waham dosa/bersalah
Yang bersangkutan merasa bahwa telah melakukan hal yang berdosa dan sangat besar, dan ia merasa tidak diampuni.
7.   Thougth Insertion        : pikirannya dimasukkan oleh kekuatan luar
Thougth with drawl     : pikirannya disedot oleh kekuatan luar
Thougth broadcasting             : pikirannya sisiarkan oleh kekuatan luar
  • Gangguan Persepsi
1.     Ilusi
Adalah suatu persepsi yang salah terhadap stimulus yang benar-benar ada.
2.     Halusinasi
Adalah suatu keadaan dimana ada persepsi tanpa stimulus
a.      Halusinasi pendengaran
Adalah orang yang bersangkutan mendengar ada bunyi tetapi tidak ada bunyi.
b.      Halusinasi penglihatan
Adalah melihat suatu objek tertentu tetapi objek yang dimaksud tidak ada.
c.       Halusinasi penciuman
Adalah mencium bau tertentu tetapi tidak ada baunya.
d.      Halusinasi taktil
Adalah merasa ada yang menjalar di kulitnya tetapi sebenarnya tidak ada.
e.      Halusinasi somatik
Adalah ada sesuatu yang terjadi di dalam tubuh tetapi saat diperiksa tidak ada apa-apa.

  • Macam-macam Gangguan Kesadaran
1.   Clouding of Conciousnous
Adalah gangguan kesadaran dimana ambang kesadaran itu meningkat sehingga rangsang atau stimulus  yang tadinya menimbulkan persepsi yang baik sekarang ini tidak dapat menimbulkan persepsi, peningkatan ambang rangsang menyebabkan yang bersangkutan tidak mampu menangkap rangsang dengan baik dan tidak mampu memberikan jawaban, namun demikian dalam rangsangan ini walau diberikan berulang-ulang maka yang bersangkutan dapat menangkap juga.
2.   Dreamy State (Keadaan Bermimpi)
Adalah suatu gangguan kesadaran dimana terjadi penurunan kesadaran yang sebenarnya cukup ringan tetapi disertai dengan disorientasi dan halusinasi. Gangguan kesadaran ini dapat berlangsung beberapa menit dan dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan.
Orang-orang dengan gangguan ini bisa berkelana atau mengembara ke tempat yang jauh tanpa disadarinya, namun demikian dia masih dapat mengurus dirinya sendiri. Jika gangguan kesadaran ini sudah berlalu, ia dapat menceritakan dengan detail yang dia alami, dan merasa semuanya seperti mimpi.
3.  Confusional State
Adalah gangguan kesadaran yang ciri utamanya adalah disorientasi disertai oleh kebingungan dan gangguan arus pikir. Apabila kita berbicara dengan seseorang yang mengalami gangguan ini, ia akan bingung menjawab apa yang ditanyakan.
4.  Delirium
Adalah gangguan kesadaran yang gejala utamanya adalah kegelisahan motorik disertai oleh diorientasi, gangguan arus pikir, ilusi, dan halusinasi. Biasanya halusinasi yang ditemukan adalah halusinasi penglihatan. Biasanya pasien ini, selalu berontak dan untuk menenangkannya dengan cara diikat.
5.  Samnolen
Adalah gangguan dimana terjadinya penurunan kesadaran seperti orang tertidur namun bisa memberi respon jika diberi rangsangan yang cukup kuat.
6.  Sopor
Adalah gangguan kesadaran dimana terjadinya gangguan kesadaran yang berat sampai koma namun rangsangan nyeri dapat memberikan respon terhadap pasien ini.
77Koma
Adalah gangguan kesadaran yang paling berat, dimana rangsangan apapun tidak akan memberi respon.

  • Gangguan Perhatian
1.   Distraktibilitas
Adalah gangguan dimana yang bersangkutan tidak mampu mempertahankan perhatiannya.
2.   In Attention
Adalah gangguan perhatian dimana yang bersangkutan tidak bisa mempertahankan perhatiannya dari awal.


  • Gangguan Orientasi
1.  Disorientasi Waktu
Adalah gangguan yang terjadi dimana yang bersangkutan tidak mampu menjelaskan waktu.
Misalnya: pada pasien yang ditanyakan tahun, hari, dan tanggal.
2.  Disorientasi Personal
Adalah gangguan yang terjadi dimana yang bersangkutan tidak mampu mengenal orang.
Misalnya: pasien yang tidak mengenal orang tuanya
3.  Disorientasi Tempat
Adalah gangguan yang terjadi dimana yang bersangkutan tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan tempat.

  • Gangguan Ingatan
1.   Amnesia (Hilang Ingatan)
a.      Amnesia Psikogenik, disebabkan konflik batin atau psikologis.
i.                    Khatahymik Amnesia (parsial,sebagian)
Adalah jenis amnesia yang disebabkan oleh adanya kompleks emosi tinggi yang hendak di tekan ke alam bawah sadarnya oleh yang bersangkutan.

ii.                  Histerikal Amnesia (total)
Adalah amnesia yang timbul oleh rasa takut yang luar biasa atau malu yang bersifat total atau menyeluruh dan biasanya ia lupa akan dirinya sendiri. Biasanya dialami oleh pasien yang mengalami gangguan yang luar biasa.
b.      Amnesia Organik, disebabkan oleh penyakit organik.
i.                    Retrogade Amnesia
Biasanya timbul pada trauma kepala (kecelakaan) sehingga timbul amnesia. Yang bersangkutan lupa akan semua peristiwa atau ingatan sebelum terjadinya peristiwa itu.
ii.                  Antegrade Amnesia
Biasanya yang bersangkutan lupa kan hal-hal yang terjadi setelah kecelakaan itu terjadi.
2.  Dymnesia
a.      Konfabulasi
Adalah suatu penyimpangan ingatan, dimana kekosongan ingatan kepada yang bersangkutan diisi dengan ingatan-ingatan yang baru yang dikarang oleh yang bersangkutan secara tidak benar.
Misalnya : pada orang-orang yang berperang
 
b.      De Javu
Adalah suatu penyimpangan ingatan, dimana seolah-olah ia pernah berada atau melihat di suatu tempat padahal ia tidak pernah melihat ataupun ke tempat tersebut.
  • Gangguan Emosi
1.  Afek, ekpresi eksternal dari emosi kita yang terlihat dari wajah kita.
a.      Afek Tumpul, dimana ekpresi emosi (afektifnya) terbatas.
b.      Afek Datar, dimana sama sekali tidak ada ekspresi.
c.       Afek In Apropriati, gangguan afek dimana ekspresinya berbeda dengan ide-idenya dan pikirannya.
2.  Mood, suasana perasaan hati kita.
a.      Mood Euphoria, kondisi mood yang berisi kegembiraan dan kebahagiaannya tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
b.      Mood Depresi, gangguan mood dimana ada perasaan sedih, murung yang bersifat patologik.

  • Gangguan Bicara
1.  Gagap
Adalah gangguan bicara dimana berbicaranya terputus-putus oleh pengulangan kata-kata. Biasanya karena orang itu ingin menyampaikan banyak ide dalam waktu yang sangat terbatas sehingga pembicaraannya terputus, biasanya dimulai pada anak usia 4 tahun. Pada sebagian kasus menghilang pada masa dewasa.
2.  Mutisma
Adalah gangguan dimana orang tersebut tidakmau bicara. Salah satu yang termasuk adalah Mutisma Selektif yaitu ia hanya mau berbicara dengan orang tertentu saja namun ia tidak mau berbicara dengan orang lain.
Misalnya: Ia hanya mau berbicara dengan orang tuanya saja.
3.  Neologisma
Adalah satu gangguan dimana yang bersangkutan menciptakan kata-kata yang baru, dan kata-kata tersebut tidak terdapat dalam kamus.
4.  Word Salad
Adalah terjadi percampur adukan kata-kata sehingga tidak ada pengertiannya.

  • Gangguan Motorik
1.  Retardasi Psikomotorik
Adalah suatu gangguan motorik dimana terjadi penurunan gerak motorik, gerakannya lambat, biasanya ditemukan pada seseorang yang mengalami depresi berat.

2.  Stupor Katatonik
Adalah terjadinya penurunan gerak motorik yang sangat hebat dan bahkan bisa sampai yang bersangkutan tidak bergerak sama sekali.
3. Agitasi Psikomotorik
Adalah sutau gangguan diman terjadi peningkatan aktifitas motorikyang sangat hebat yang berada di luar kesadaran yang bersangkutan dan menimbulkan kegaduhan.
4. Katalepsi
Adalah gangguan motorik dimana yang bersangkutan mempertahankan posisi tubuh tertentu secara kaku dan tidak bisa dirubah.
5.  Flexibilitas Cerea
Adalah mempertahankan posisi tubuh tertentu yang dibuatkan oleh orang lain kepada yang bersangkutan.
6. Stereotipi
Adalah gangguan motorik dimana terjadi gerakan motorik yang berulang-ulang dan tidak ada tujuannya.


(WA)
Sumber : materi perkuliahan dr.Marbun